Udara di luar kelasku sangat sejuk, saat itu guru kami sedang rapat.
Aku dan Teman-temanku ditugaskan mengerjakan soal Matematika sebanyak 25 soal. Aku duduk sebangku dengan Natasya.
Di sekolahku rata-rata orang kaya, tetapi Natasya, sahabatku kurang beruntung.
Bapaknya sudah meninggal akibat sakit jantung, ibunya harus berjualan pisang goreng setiap hari. Pada hari itu juga Natasya tampaknya sedang sedih. Tidak biasanya Natasya sedih, karena kalau ada pelajaran Matematika dia selalu saja yang lebih semangat dari pada Aku.
“ Nat, kamu nggak apa? Kok kamu tampak sedih?”Tanyaku.
“ Aku sudah beberapa kali dipanggil Bu Lia, karena aku belum membayar uang Spp,”Jelas Natasya.
“Lalu, apakah kamu ingin putus sekolah?” Tanyaku
“Iya, aku belum membayar 5 bulan, mana mungkin aku bisa membayar semua itu dalam waktu 1 minggu.” Kata Natasya.
“Tenanglah Natasya, pasti kamu bisa terus sekolah, sayang sekali jika kamu putus sekolah, Aku pasti akan membantumu!”jawabku.
“Dengan apa ras? Kamu pasti akan dimarihi oleh orang tuamu!”kata Natasya.
“Aku mempunyai sebuah celengan kecil yang kutabung sejak kelas 1 SD, pakai saja uang itu!”jelas Natasya.
Natasya terdiam bingung lalu ia menjawab…
“ Mana mungkin ras, itu uangmu, aku tidak akan menerimanya lagi pula juga, aku tidak bisa menggantikan uang itu.”
“Tidak perlu aku sangat ikhlas Nat.”jawabku bersemangat.
Mereka akhirnya mengerjakan soal tersebut sampai akhirnya belpulang pun berbunyi. Semua anak-anak merapihkan alat tulisnya yang bergeletakkan di meja.
“Nat ayo ikut kerumahku!”ajakku
Natasya ternyata menolak ajakkan ku, dia keberatan jika memakai uang itu.
Akhirnya setelah dipaksa olehku, dia pergi kerumahku, sesampai dirumahku, akupun mengajaknya kekamarku. Di kamarku Natasya melihat sebuah celengan kelinci yang Kuno.
“Laras, apakah ini yang kamu bilang Celenganmu?” tanya Natasya
“Benar, Nat! ayo kita buka celengan Kuno ini!”kataku.
Natasya tidak membukanya dia yakin pasti bukan celengan ini yang dimaksud ku saat disekolah tadi.
“Wah, Nat ada Rp. 600.000;” kataku bersemangat.
“Banyak banget ras! Tapi kamu ikhlas mengasih aku uang sebanyak ini?” tanya Natasya
“Terima kasih ras!”jawab Natasya
Sekarang pun Natasya bisa sekolah kembali dan Natasya kini tidak sedih lagi!
Terima kasih Celengan Kelinci yang Kuno, meskipun kau Kuno tapi sangat berharga!
Ternyata membantu orang bukan melihat luarnya yang begitu Kuno, tetapi lihat dari dalamnya…
Tamat
Membantu teman itu sangat berharga lho! sama berharganya dengan celengan itu!!
BalasHapusjadi ayo membantu orang!!
Lumayan untuk seorang pemula.Kirim aja ke KKPK
BalasHapus