“Huh… kesel…kesel…kesel…”keluh Natasya.
“Dia lagi, dia lagi. Kenapa sih dia selalu saja kerjain aku.
Memang sudah kelewatan! Dari kelas 1 hingga kini kelas 5, dia selalu saja
membenci aku.”kata Natasya terhadap temannya yang bernama Tiara.
Tiara yang mendengarnya hanya terdiam .
“Ra kamu kok diam terus sih? Kasih aku sedikit ide dong untuk membalasnya!” kata Natasya.
“Hm….. apa ya?” tanya Tiara kembali.
“Lah kok, kamu nanya balik lagi sih.” jawab Natasya kembali.
“Kamu yakin ingin membalasnya?”kata Tiara
“Jelas dong! Dia kan sudah kelewatan Ra!”kata Natasya kembali.
“Ya… lihat saja besok, kalau dia masih terus begini baru kamu membalasnya”saran Tiara.
Dengan muka yang kusut dan cemberut Natasya mengikuti saran Tiara.
Pagi hari ini Natasya bertemu dengan musuhnya itu. Nama musuhnya itu
Tasya, Tania, Tina. Mereka bertiga merupakan tim basket di Sekolahnya dan dia
mempunyai geng, nama gengnya adalah “TRIO T”.
Mereka cantik, kulitnya putih, dan rambutnya lurus panjang. Sedangkan Natasya
hitam, rambutnya kriting gimbal dan selalu dikuncir dua ikat bawah. Itulah
sebabnya Natasya dijauhi oleh “TRIO T”
“Tiara kita ke kantin aja yuk?” ajak Natasya.
“ayo” jawab Tiara.
Baru saja ingin menuju ke kantin, bel masuk sudah berbunyi.
Tet..tet..tet… “Sudah bel masuk Nat, ayo cepat sekarangkan pelajaran Bu Lia.”ajak Tiara.
Bu Lia adalah guru yang sangat galak di Sekolah Natasya.
Anak-anak kesal pada Bu Lia karena tingkah lakunya yang sangat kejam.
“Selamat pagi anak-anak?” sapa Bu Lia.
“Pagi Bu.” Jawab anak-anak dengan kompak dan serentak.
“Maaf Ibu baru bilang kalau sekarang ada ulangan Bahasa Indonesia mendadak.”kata Bu Lia.
“Apa? Ulangan Bahasa Indonesia? Kok mendadak begini sih? Aduh bagaimana ini, mana aku belum sempat belajar.”tanya Natasya kaget.
“Natasya muka kamu kok pucat begitu sih?”tanya Amira teman sebangku Natasya.
“Hah… masa sih? Ng…ng…ng…nggak kok! Mungkin aku hanya kebelet buang air kecil saja.”jawab Natasya.
“Oh begitu.”jawab Amira kembali.
“Bu, Natasya izin ke belakang dulu ya Bu?”izin Natasya.
“Iya Natasya, tapi jangan lama-lama soalnya kita lagi ulangan.”kata Bu Lia.
Ulangan pun berlangsung tapi Natasya belum juga kembali ke kelas.
“Natasya lama banget sih!”kata Tiara terhadap Amira.
“Iya, muka Natasya tadi juga pucat pasi.”jawab Amira.
Beberapa saat kemudian Natasya datang dan kembali duduk .
“Natasya kamu lama banget sih?”tanya Amira.
“Iya….” Jawab Natasya terpotong oleh Tasya.
“Shut… jangan berisik dong ini kan lagi ulangan ngerti!”perintah Tasya.
“Ih…motong bicara orang aja.”kata Natasya kesal.
Di tengah perjalanan mengerjakan soal, Natsya kembali pucat seakan tidak tahu apa jawaban nya.
“Duh…duh…duh… soalnya susah banget sih, apa ya jawabannya? Waktunya tinggal 10 menit lagi.”kata Natasya.
“Ah… yang B aja deh.”kata Natasya dalam hati.”
Amira yang melihat tingkah laku Natasya kini bingung.
Tidak biasanya Natasya begini.
Natasya adalah anak yang lumayan pintar disekolahnya.
“Nat kamu sakit ya? Kok kamu kebingungan gitu sih.”tanya Amira.
“Tidak, Aku baik-baik aja kok.” Jawab Natasya.
“Benar kamu tidak apa-apa?”tanya Amira lagi.
“Iya, memangnya aku terlihat lagi sakit ya?”jawab Natasya.
“Iya Nat?”jawab Amira kembali.
“Mungkin aku sedikit kaget saja karena ulangan mendadak.”kata Natasya
“Sepertinya juga begitu.”kata Amira.
Waktu pun menunjukkan pukul 08.00 tepat, itu berarti ulangan harus dikumpulkan.
Dengan wajah yang tidak yakin Natasya mengumpulkan hasil ulangan nya itu.
“Hm… mudah-mudahan saja jawaban ulanganku benar semua”harapan Natasya.
“Aduh… aku penasaran nih.”kata Nataya terhadap Tiara.
“Pasti kamu mendapatkan Nilai yang bagus.”kata Tiara meyakini Natasya.
“Aku kan tidak belajar mana mungkin aku dapat nilai bagus.”jawab Natasya.
“Lihat saja nanti.”jawab Tiara.
Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba semua nilai ulangan dibagikan sampai giliran Natasya.
Ternyata Natasya salah, saat Natasya mengambil kertas jawabannya dari Bu Lia Natasya hanya mendapatkan nilai yang rendah yaitu 4,5.
Natasya menunduk malu, tambah lagi ejekan temannya.
Saat itu bel istirahat pun tiba.
Semua teman-teman Natasya mengejek Natasya.
Untung Natasya anak yang sabar, jika tidak! mungkin dia sudah marah besar karena diejek temannya.
“Mbah Surip dapat nilai 4,5 ya?”tanya Trio T.
“Kayak kamu dapat nilai 100 saja.”jawab Natasya kesal.
“Tentu dong! Kita kan pintar tidak kaya Mbah Surip kriting gimbal.”jawab Trio T kembali.
“Jangan seenaknya aja kamu ledekin aku Mbah Surip! Mentang-mentang kamu cantik.”perintah Natasya.
“Lho… kenapa? memang betul kamu kayak Mbah Surip lihat dong rambut kamu!”jawab Taysa dengan sewenag-wenang.
Trio T tertawa terbahak-bahak merayakan hasil ulangannya yang memuaskan.
Natasya hanya terdiam bermaksud tidak peduli dengan apa yang dikatakan Trio T tadi itu.
“Kasihan Natasya jadi bahan bicaraannya Trio T.”kata Amira.
“Iya betul, mereka memang tidak punya rasa setia kawan sedikit pun.”jawab Tiara.
Amira dan Tiara hanya bisa menenangkan Natasya saja.
Hingga bel pulang tiba.
Natasya bergegas merapikan buku dan alat tulis nya yang bergeletakkan di meja.
Begitu pula dengan anak murid yang lain nya.
“Nat kamu pulang sama aku kan?”tanya Tiara
Natasya tidak menjawabnya.
“Nat kenapa sih dari istirahat tadi kamu tidak mengeluarkan sepatah kata pun?”tanya Tiara lagi.
Saat itu semua teman-temannya tidak ada yang berani lagi mengajak ngomong Natasya.
Akhirnya Natasya menjawab
“Aku hanya orang yang cuma bisa menyusahkan kalian semua, tidak usah lah kalian bingung dan bertanya lagi kepada aku!”jawabnya.
“Maksudmu apa Nat?”tanya Tiara
“Maksudku aku memang pantas mendapatkan nilai jelek dan ejekan dari orang lain.”jawabnya lagi.
Dari situ Natasya bergegas pergi meninggalkan Tiara dan Amira menuju pulang kerumahnya.
Saat itu Tiara dan Amira pulang bersama, tetapi dia berminat ingin kerumah Natasya dulu.
Sesudah sampai didepan rumah Natasya mereka berdua masuk menghampiri Natasya.
“Assalam mulaikaum Natasya”sapa Tiara dan Amira masuk kedalam rumah Natasya.
Kebetulan disitu ada ibunya Natasya yang sedang menyapu halaman rumah Natasya.
“Eh ada Tiara dan Amira.”kaget ibu Natasya.
“Iya bu, bu ada Natasyanya nggak bu?”tanya Amira.
“Ada, tetapi tadi Natasya marah-marah,apakah kamu tahu kenapa Natasya marah-marah?”jawab dan tanya ibu lagi.
Amira dan Tiara menjelaskan semuanya dan menceritakannya dengan singkat.
Setelah semuanya diceritakan, ibu Natasya mengerti kenapa Natasya marah-marah.
Amira dan Tiara masuk kekamar Natasya dengan izin ibunya.
Dengan sabar Amira membujuk Natasya supaya tidak marah-marah lagi.
“Semua makhluk ciptaan Tuhan tidak ada yang sempurna! Meskipun kamu kriting, tapi ada kelebihanmu yang tak mungkin TRIO T punya.”kata Amira.
Natasya menunduk terdiam berfikir bahwa memang betul apa yang dikatakan Amira.
Di saat itu Natasya berjanji tidak akan marah-marah lagi.
Hingga adzan Asar pun tiba, mereka berdua pulang dari rumah Natasya.
“Terima kasih kalian telah memberi aku semangat.”ucap Natasya.
Di ke esokkan harinya wajah Natasya kembali senang.
Saat itu tim basket disekolahnya kekurangan 1 anak.
Dan membutuhkan anak dari kelas 5.
Saat pemilihan anggota tim basket, anak-anak mulai tegang karena yang memilihnya adalah guru olahraganya.
Terkejut saat Natasya lah yang dipilih guru olahraganya, karena kemampuan Natasya yang lumayan bagus saat bermain basket maka Natasyalah yang dipilih gurunya.
Teman-temannya memberikan ucapan selamat kepada Natasya.
Sebenarnya TRIO T tidak setuju! tetapi mau bagaimana lagi karena itu adalah pemilihan yang dipilih oleh guru olahraganya.
Minggu depan ada perlombaan antar sekolah.
Sekolah Natasya namanya sekolah SD.Yayasan Pendidikan Warga Krakatau Stiel. lebih singkatnya SD.YPWKS 1.
SD. YPWKS 1 melawan SD. 01 Pagi.
Saat mendengar pengumuman tersebut anak-anak tim basket terkejut termasuk Natasya.
Sejak itulah tim basket disekolah Natasya berlatih secara rutin agar menang dalam perlombaan olahraga basket nanti.
“Aku yakin kita tidak mungkin menang, kan penggantinya Natasya! bukannya pilih yang bagus malah yang jelek gimanasih?”kata Tania.
“Iya betul tuh.”kata Tina.
Tiba-tiba ketua Tim basket memanggil untuk segera latihan lagi.
Saat latihan Natasya selalu saja merebut dan memasukkan kedalam ring.
Sementara TRIO T kecapekkan mengejar bola.
“Tania,Tina, Tasya kenapa kamu nggak serius latihannya kalau begini bagaimana kita mau menang!lihat Natasya sangat semangat, kalau begini kalian bertiga bisa saya keluarkan dari Tim basket kita.”kata ketua Tim basketnya.
“Baik pak kita serius.”kata Tania, Tasya, Tina dengan jengkel.
Perlombaan akan dilaksanakan 2 hari lagi.
Semua anak-anak tim basket sudah siap dengan latihan serius dan persiapan yang matang.
Hari itu sedang tidak latihan.
Natasya, Amira, dan Tiara bermain dirumah Natasya.
“Nat enak ya menjadi anggota tim basket.”tanya Tiara.
“Iya tapi ada yang nggak enaknya.”jawab Natasya.
“Apa Nat?”tanya Amira.
“Tidak enak karena tidak bersama kalian.”jawab Natasya.
“Kamu ada-ada aja sih.”kata Tiara.
Beberapa menit kemudian ibu Natasya memanggil mereka.
“Natasya, Amira, Tiara makan dulu nak.”kata ibu Natasya.
“Iya bu.”jawab Natasya.
Kita merepihkan dulu mainan nya.”kata Natasya.
Setelah selesai,mereka menuju ruang makan dan segera makan dengan lahap.
“Enak ya masakan ibunya Natasya?”tanya Amira kepada Tiara.
“Iya betul…betul…betul...”jawab Tiara.
Sore pun menjelang dengan sangat cepat.
“Natasya kami berdua pulang dulu ya?”tanya Tiara.
“Baiklah”jawab Natasya.
Hari ini pagi yang cerah.
Amira, Natasya, Dan Tiara berangkat sekolah.
Seperti biasanya Natasya berlatih dan Amira, Tiara belajar dikelas.
“Perlombaan tinggal menunggu menit maka kita harus berlatih dengan sungguh-sungguh! Sore nanti kita ke stadium untuk berlomba.”kata ketua Tim basket.
Semua mulai berlatih dengan baik dan kompak.
Setelah sore hari menyelimuti hari.
Semua bergegas untuk pergi ke stadium.
Dari jam 15.00 sampai jam 17.00 mereka mulai berlomba.
Di mulai dari babak pertama dangan 15-10 dimenangkan oleh SD.YPWKS 1.
Melalui babak kedua Tina jatuh hingga berdarah tidak ada seorang pun yang menolongnya. Kebetulan Natasya sedang ada didekatnya.
“Tina mari ku bantu, ayolah kita ke wasit untuk mengatakannya bahwa kamu jatuh.”kata Natasya.
“Hah… kamu mau bantuin aku?”tanya Tina dalam hati.
Setelah wasit datang permainan dihentikan sejenak.
“Tina kita ke UKS saja dulu mungkin disini ada.”ajak Natasya.
Tina hanya terdiam. Dia memikirkan apa yang telah dia buat kepada Natasya.
“Aku terlalu kejam sama Natasya tetapi Natasya tetap ingin membantu ku.”kata Tina dalam hati.
“Tina kamu istirahatlah dulu disini biar pakai pemain cadangan dulu.”kata Natasya.
“Baiklah.”jawab Tina.
Permainan dimulai lagi skor sementara 25-23 masih dimenangkan SD.YPWKS 1.
Semua pemain bermain dengan sporif dan baik.
Semangat Natasya untuk memasukkan bola kedalam ring sungguh luar biasa.
Dan semangat yang diberikan oleh penonton yang sangat kencang membuatnya semakin semangat.
Dia berfikir pasti bisamemasukkan bola kedalam ring!
Waktu bermain sudah habis dengan skor 30-28 yang dimenangkan oleh SD.YPWKS 1.
Kegembiraan pemain sangat senang dengan hasil yang memuaskan.
Tasya, Tania , dan Natasya menghampiri Tina.
“Tina kau tidak apa-apa?”tanya Tasya.
“Tidak, Tasya, Tania jika tidak ada Natasya pasti aku sudah parah.”jawab Tina.
“Maksudmu?”tanya Tania.
“Maksud ku dial ah yang menolong ku nia.”kata Tina.
“Hm… Nat terima kasih ya kamu sudah mau tolongin Tina.”kata Tasya.
“Iya sama-sama.”jawab Natasya.
“Nat, kalau selama ini aku dan 2 temanku ini sudah menyakiti kamu apakah kamu mau memaafkan ku Nat?”kata Tania.
Natasya terdiam sejenak.
“Sebenarnya aku sudah memaafkan mu sejak kita bertemu.”kata Natasya.
“Maksudmu dari kelas 1?”tanya Tina.
“Yupss betul…betul…betul…”jawab Natasya.
Tawa mereka serentak mengakhiri kekesalan mereka.
Sejak dari situ mereka tidak bermusuhan lagi.
Tapi bukan berarti Natasya menjadi sombomg kepada Amira dan Tiara.
Amira dan Tiara ikut bangga dan senang karena sahabatnya sudah tidak bermusuhan lagi dengan geng TRIO T.
Bahkan Natasya, Amira,dan Tiara masuk kedalam geng TRIO T dan nama geng nya adalah geng six girl’s semuanya menjadi senang atas kembalinya pertemanan mereka. Semenjak dari situ lah mereka selalu bersama.
Dari pelajaran sampai perlombaan basket yang telah menyelimuti kekesalan mereka.
Pertemanan mereka dijanjikan dengan sebuah gelang persahabatan yang dirangkai masing-masing dan ditukarkan kepada yang lainnya.
Tawa dan haru yang selalu diingat Natasya dan teman yang lainnya.
“Eh,kita sudah resmi jadi teman?”kata Amira.
“Ya iyalah masa iya dong duren aja dibelah masa dibedong capek deh.”kata teman-temannya yang lain dengan kompak serentak.
“Kaya jadi presidan aja resmi atau tidak.”kata Natasya.
“Ya udah aku yang jadi presiden nya!”kata Tasya
“Aku!”kata Tania.
“Ih, aku aja!”kata Tina.
“Sudah-sudah semua nya yang adil jadi presiden!”kata Natasya.
“Hahahahahaha.”tawa temannya yang lain.
Mulailah hari baru untuk mereka semua.
Hallo teman-teman... sudah baca kan? seru tidak?!
BalasHapusfollow n koment ya, ditunggu lho...
Numpang komen yas.
BalasHapusNumpang komen yas.
BalasHapus